Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang yang akan didatangkan ke Indonesia oleh PT Kereta Api Indonesia pada Juni 2010, rencananya difungsikan untuk menambah jumlah kereta yang melayani jalur padat penumpang.
"Saat ini yang paling padat itu untuk tujuan Kota-Bogor," kata Corporate Secretary PT KAI komuter Jabodetabek Makmur Syaheran pada Selasa 12 Januari 2010. “Tapi, ini masih dikaji.”
Jumlah penumpang rute Bogor-Kota, selama ini masuk dalam kategori dominan, yakni 50 persen (400 ribu setiap hari) sendiri dari semua layanan KRL. Sementara jalur ini hanya dilayani sebanyak 77 unit kereta.
Sebelumnya VIVAnews memberitakan PT KAI akan mendatangkan sebanyak sepuluh unit kereta rel listrik bekas. Jumlah ini merupakan bagian dari 40 kereta bekas yang rencananya segera didatangkan ke Indonesia.
Kebijakan ini diharapkan mampu memenuhi tingginya minat masyarakat Jabodetabek menggunakan angkutan kereta. Sebanyak 386 unit kereta rel listrik yang selama ini beroperasi, dinilai tidak cukup memberikan layanan yang maksimal.
Sementara itu mengenai penghapusan kereta listrik non AC sekarang ini masih dikaji. Makmur mengatakan hal itu tergantung dari persetujuan pengguna jasa kereta karena hal ini akan menyangkut perubahan tarif.
"Soalnya kan harus ada penyesuaian tarif, kalau konsumen memang menghendaki maka kami akan menggantinya," kata dia.
Untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat terhadap penghapusan kereta non AC, PT KAI kini tengah mensurveinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar