Minggu, 22 Mei 2011

Profil kuu :

buat Railfans Kunjungi Flickr saya : http://www.flickr.com/photos/railfansfarhan/hahahha


sekalian Profil Flickr kuu.. : http://www.flickr.com/people/railfansfarhan/

Stop Penumpang di Atap, 130 Gerbong Ditambah "Kemarin mau ditingkatkan tarifnya saja sudah ribut. Makanya ditunda dulu."


- PT Kereta Api (PT KA) melalui PT KRL Commuter Jabodetabek (KJC) akan menambah 130 gerbong baru untuk rute kereta Jabodetabek. Penambahan gerbong untuk mengurangi penumpang yang naik di atap kereta.

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Commuter Jabodetabek (KCJ), Makmur Syaheran, penambahan ini untuk menambah kapasitas daya angkut penumpang, dan menghindari ada penumpang di atap kereta. Proses tender pengadaan gerbong ini sedang dilakukan.

"Kami akan tambah 130 unit armada lagi untuk menambah kapasitas angkut penumpang," ujarnya, Senin malam, 16 Mei 2011. 

Makmur mengungkapkan, sejak 2009 lalu, penambahan gerbong terus dilakukan. Ada delapan unit gerbong pada 2009 dan 118 gerbong pada 2010.

Sampai saat ini, sudah ada 386 gerbong, tapi hanya 326 unit gerbong yang kondisinya masih baik, dan 60 unit lainnya sudah tua sehingga mudah rusak. Gerbong yang sudah mulai tua itu masih digunakan untuk kereta ekonomi non AC.

Penambahan gerbong kereta yang dilakukan sejak 2009 hanya dilakukan bagi rangkaian kereta api ekonomi AC dan ekspres. Sedangkan, kereta ekonomi non AC tidak pernah ditambah.

"Para pemangku kepentingan selalu minta kami untuk tambah kereta ekonomi. Tapi masalahnya, sudah tidak ada lagi pabrik yang mengeluarkan kereta ekonomi non AC," tegasnya.

Saat ini, hanya ada tiga negara di dunia yang masih memakai kereta ekonomi, yaitu India, Bangladesh, dan Indonesia. Karena itu, salah satu solusinya adalah dengan membuat kereta ekonomi menjadi ekonomi AC.
"Namun, kemarin mau ditingkatkan tarifnya saja sudah ribut. Makanya ditunda dulu. Nantinya, tarif akan ditetapkan pemerintah. Setelah itu ditetapkan, kami berjanji akan mensosialisasikan," tegasnya.

Setiap harinya ada 400 ribu penumpang kereta yang diangkut KRL Jabodetabek. Target pemerintah, kereta bisa mengangkut 1,2 juta penumpang setiap hari. Guna menampung seluruh penumpang, diperlukan 1.440 unit gerbong.

Kahumas PT KAI Daop I Jakarta Mateta Rizalulhaq menegaskan, penambahan gerbong kereta akan terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan. Meski kendala teknis masih harus dihadapi.  "Harus memikirkan listrik, apakah sudah cukup," ujarnya.

Beberapa perlintasan juga harus ditinjau ulang. Karena penambahan kereta akan menganggu pergerakan lalulintas di pintu perlintasan dengan intensitas perjalanan kereta yang bertambah.

KA Cirebon Jual Tiket Sistem Drive Thru Loket drive thru hanya ada di Stasiun Parujakan Kota Cirebon.


- Guna memudahkan pembelian tiket, PT Kereta Api (KA) Daops III Cirebon akan menyediakan penjualan tiket sistem drive thru. Dengan adanya layanan ini, maka pembeli tiket tidak perlu lagi mengantre di dalam stasiun.

”Kami mencoba memenuhi kebutuhan pengguna jasa kereta api dalam hal kemudahan mendapatkan tiket," kata Humas Daops III PT KA Cirebon Sumarsono kepada VIVAnews.com, di Stasiun Parujakan Kota Cirebon, Selasa 17 Mei 2011.
Cara pemesanan dilakukan di loket drive thruyang telah disediakan perlintasan khusus untuk kendaraan. Sistem pemesanan ini berlaku untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif untuk semua tujuan. Sementara itu, loket drive thruhanya ada di Stasiun Parujakan Kota Cirebon.

Menurut Sumarsono, selain sistem drive thru, pihaknya juga bekerja sama dengan agen perjalanan wisata untuk menyiapkan kendaraan loket keliling. Nantinya, beberapa mobil loket keliling akan ditempatkan di lokasi keramaian umum dan objek wisata. "Atau juga dengan sistem online artinya calon penumpang hanya menelepon bagian reservasi, nanti tiket itu langsung dikirim ke alamat pemesan," ungkapnya.

Rencananya, kedua sistem ini mulai dioperasikan pada 20 Mei 2011 dan akan diresmikan Walikota Cirebon Subardi. (art)

PT KA Luncurkan Kereta Motif Batik Tujuannya melestarikan batik sebagai budaya bangsa.

 - PT Kereta Api meluncurkan kereta bermotif batik. Peluncuran kerata bermotif batik itu dilakukan hari ini, Jumat, 20 Mei 2011, di stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

"Kreasi kereta bermotif batik ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan. Selain itu kereta api juga memiliki potensi untuk ikut serta mempromosikan pariwisata Indonesia 2011," kata Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan.

Ada dua kereta bermotif batik yang diluncurkan, yakni KA Argo Jati yang melayani rute Jakarta-Cirebon, dan KA Argo Lawu yang biasa melayani rute Jakarta-Solo.

Motif batik yang dicat di gerbong KA Argo Jati bermotif "Singa Barong". Motif ini merupakan simbol persahabatan antar bangsa. Dipilihnya simbol Singa Barong, diharapkan kereta api menjadi sarana transportasi yang dapat melayani masyarakat dari semua kalangan dan dapat memberikan rasa nyaman, aman, menyenangkan, berkesan dan ramah lingkungan.

Sedangkan, untuk KA Argo Lawu motif yang dipilih adalah "Langlang Jagad" yang merupakan simbol gabungan tiga kekuatan hewan sakti yaitu Garuda, Sancaka dan Taksaka, serta Sembrani dan Turangga. Simbol itu masing-masing memiliki makna antara lain, Garuda merupakan hewan yang dapat terbang cepat dan berpenglihatan tajam, Sembrani dan Turangga merupakan kuda bersayap sebagai kendaraan para raja yang dapat melaju cepat dalam berbagai cuaca. Sedangkan Sancaka dan Taksaka merupakan ular naga sakti yang selalu melindungi penunggangnya dari segala mara bahaya.

Jonan menambahkan, ke depan masing-masing jurusan kereta api akan memiliki rangkaian kereta bermotif batik. Menurut dia, upaya ini sebagai andil PT KAI untuk melestarikan batik sebagai karya bangsa. "Dengan harapan KA juga bisa jadi sarana galeri batik berjalan. Sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmati Kreasi Kereta Batik," ungkapnya.

Peluncuran kereta bermotif batik kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Sebelumnya, kereta bermotif batik ini sebelumnya telah diluncurkan PT KAI di Daerah Operasi 2 Bandung dan mendapat sertifikat MURI pada 15 Februari 2011 lalu. Acara ini juga dihadiri Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi.

Namun demikian, kata Jonan, yang paling penting adalah peningkatan kualitas pelayanan PT KAI kepada masyarakat. "Upaya untuk meningkatkan pelayanan tidak hanya sampai di sini," kata dia. (adi)

Kamis, 21 April 2011

KA Mogok, Ratusan Penumpang Numpuk di Stasiun

 Fasilitas layanan kereta api rel listrik dari arah Bogor menuju Jakarta dan sebaliknya mengalami gangguan pada Selasa 15 Desember 2009. Penumpang yang mengalami dampak langsung peristiwa ini, antara lain di Stasiun Pondok Cina dan Stasiun Depok Baru.

Ratusan penumpang yang sejatinya diberangkatkan sekitar pukul 07.00 tadi, kini terlunta-lunta. Mereka menunggu tanpa kepastian kapan kereta akan datang untuk memberangkatkan mereka ke stasiun-stasiun di Ibukota Jakarta.

Hal yang sama juga dialami oleh para penumpang yang ingin bepergian ke arah Bogor.

Karena terlalu lama menunggu, sebagian pelanggan layanan kereta api memutuskan untuk menggunakan moda transportasi lainnya, misalnya naik angkutan bus.

Pengelola stasiun itu menginformasikan kepada penumpang bahwa keterlambatan pemberangkatan ini bukan karena gangguan persinyalan, melainkan karena ada kereta api mogok di  dekat Stasiun Citayam, Bogor.

Keberadaan kereta api yang mogok itu, kata petugas, kemudian mengganggu arus lalu lintas layanan kereta sehingga mempengaruhi ketepatan waktu pemberangkatan di stasiun-stasiun.

KRL Bekas Jepang Untuk Layani Rute Bogor-Kota

Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang yang akan didatangkan ke Indonesia oleh PT Kereta Api Indonesia pada Juni 2010, rencananya difungsikan untuk menambah jumlah kereta yang melayani jalur padat penumpang.

"Saat ini yang paling padat itu untuk tujuan Kota-Bogor," kata Corporate Secretary PT  KAI komuter Jabodetabek  Makmur Syaheran pada Selasa 12 Januari 2010. “Tapi, ini masih dikaji.”

Jumlah penumpang rute Bogor-Kota, selama ini masuk dalam kategori dominan, yakni 50 persen (400 ribu setiap hari) sendiri dari semua layanan KRL. Sementara jalur ini hanya dilayani sebanyak 77 unit kereta.

Sebelumnya VIVAnews memberitakan PT KAI akan mendatangkan sebanyak sepuluh unit kereta rel listrik bekas. Jumlah ini merupakan bagian dari 40 kereta bekas yang rencananya segera didatangkan ke Indonesia.

Kebijakan ini diharapkan mampu memenuhi tingginya minat masyarakat Jabodetabek menggunakan angkutan kereta. Sebanyak 386 unit kereta rel listrik yang selama ini beroperasi, dinilai tidak cukup memberikan layanan yang maksimal.

Sementara itu mengenai penghapusan kereta listrik non AC sekarang ini masih dikaji. Makmur mengatakan hal itu tergantung dari persetujuan pengguna jasa kereta karena hal ini akan menyangkut perubahan tarif.

"Soalnya kan harus ada penyesuaian tarif, kalau konsumen memang menghendaki maka kami akan menggantinya," kata dia.

Untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat terhadap penghapusan kereta non AC, PT KAI kini tengah mensurveinya.

Juni, PT KAI Datangkan 10 KRL dari Jepang

PT Kereta Api Indonesia (KAI) divisi Jabodetabek akan mendatangkan sepuluh kereta rel listrik dari Jepang pada Juni 2010. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan seiring dengan tingginya minat masyarakat menggunakan jasa layanan kereta.

"Rencananya, seluruhnya ada 40 unit yang akan didatangkan, tapi kami lakukan bertahap," kata Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daops I Sugeng Priyono di Jakarta.

Semua unit kereta listrik yang akan didatangkan ini, nantinya selain untuk Jakarta, juga difungsikan untuk menambah layanan rute Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang.

"Nantinya akan dioperasikan untuk ekonomi AC dan eksekutif," katanya.

Jumlah penumpang kereta komuter Jakarta dan sekitarnya yang menggunakan KRL tercatat menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahun.

Misalnya pada 2004, penumpang Jabodetabek sebanyak 100.403.936 orang. Sedangkan pada 2005 sebanyak 100.960.700 orang dan 2006 104.424.720 orang.

Jumlah penumpang terus melonjak sampai pada 2009. Bahkan pada 2014, PT KA divisi Jabodetabek berani menargetkan peningkatan jumlah penumpang mencapai tiga juta per hari.

Terkait target jumlah penumpang KA itu, PT KAI akan terus meningkatkan jumlah armada secara bertahap.