Japan Internatoonal Cooperation Agency (JICA) berkomitmen mengucurkan dana pinjaman tahap dua untuk mega proyek Mass Rapid Transit (MRT). Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Tribudi Rahardjo menjelaskan, pinjaman kedua itu diperlukan untuk membangun rute utara-selatan yang membentang di jalur Lebak Bulus - Kampung Banda. Hanya saja, nilai total dana pinjaman tambahan masih belum diketahui.
Sebelumnya JICA telah memberikan pinjaman senilai 120 miliar yen untuk proyek MRT tahap pertama, untuk rute Lebak Bulus - Bundaran HI.
"Sudah ada kesepakatan bahwa Jepang akan mendanai sampai Kampung Banda. Tapi untuk lengkapnya masih akan dituangkan dalam perjanjian," ujar Tribudi di Jakarta, Kamis, 10 Maret 2011.
Tribudi memastikan pinjaman itu berbunga rendah, hanya 0,2-0,4 persen, dengan waktu pengembalian hingga 30 tahun. "Konsekuensinya, kita harus pakai produk Jepang 30 persen," dia menjelaskan.
Pada tahap pertama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun jalur MRT Utara - Selatan, dengan tahap pembangunan awal yaitu di jalur Lebak Bulus - Bunderan HI sepanjang 15,5 kilometer, dengan rincian: 10,5 kilometer di permukaan tanah dan 5 kilometer di bawah tanah.
Proyek ini memerlukan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar Rp15 triliun. Dana tersebut terbagi atas dana pinjaman sebesar 120,017 miliar yen dan sisanya 24, 305 miliar yen diambil dari APBN dan APBD.
Sebanyak enam stasiun bawah tanah juga akan dibangun di sepanjang rute tersebut, yakni di Masjid Al Azhar, Istora Senayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bunderan Hotel Indonesia, dan tujuh stasiun elevasi, yakni di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, H. Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
MRT diharapkan mampu mengangkut 960 ribu orang per hari dengan headway (jarak waktu antar unit kereta) per lima menit. Target waktu perjalanan dari Lebak Bulus - HI adalah 30 menit. Diharapkan, pada 2016 moda transportasi massal ini sudah bisa beroperasi. (kd)
Jumat, 11 Maret 2011
Monorel Akan Diganti Jalan Layang Busway
- Pemerintah DKI Jakarta punya rencana lain untuk memanfaatkan tiang monorel yang sudah lama mangkrak. Alih-alih melanjutkan proyek yang lama terbengkalai itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pihaknya sedang mengkaji untuk menggunakan tiang monorel di sepanjang Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, untuk jalan layang khusus Bus Transjakarta.
"Sedang dibahas secara detail apa akan dijadikan jalan layang khusus Busway," ujar Fauzi Bowo, usai membuka acara seminar terbatas 'Rencana Pembangunan MRT Jakarta', di Jakarta, Rabu, 9 Maret 2011.
Hal itu dilakukan karena dibutuhkan dana yang cukup besar untuk melanjutkan proyek monorel. "Kalau diteruskan butuhkan tambahan investasi paling tidak Rp4,5 triliun. Itu hanya untuk lingkar monorel di Kuningan-SCBD-Asia Afrika-Pejompongan-Kuningan," Fauzi menerangkan.
Monorel semula direncanakan memiliki enam rangkaian gerbong dan hanya beroperasi pada jam padat penumpang. Pemerintah Jakarta sedang mengkaji apakah bila dioperasikan proyek ini akan merugikan operator atau tidak.
Pembangunan jalan layang khusus bus Transjakarta, pada tahap awal direncanakan dibangun di tiga lokasi, yakni Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur; Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur; dan Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat.
Soal berapa dana yang diperlukan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan belum bisa memperkirakannya. Namun untuk sumber pendanaan, sebagian besar akan ditanggung APBN. (kd)
"Sedang dibahas secara detail apa akan dijadikan jalan layang khusus Busway," ujar Fauzi Bowo, usai membuka acara seminar terbatas 'Rencana Pembangunan MRT Jakarta', di Jakarta, Rabu, 9 Maret 2011.
Hal itu dilakukan karena dibutuhkan dana yang cukup besar untuk melanjutkan proyek monorel. "Kalau diteruskan butuhkan tambahan investasi paling tidak Rp4,5 triliun. Itu hanya untuk lingkar monorel di Kuningan-SCBD-Asia Afrika-Pejompongan-Kuningan," Fauzi menerangkan.
Monorel semula direncanakan memiliki enam rangkaian gerbong dan hanya beroperasi pada jam padat penumpang. Pemerintah Jakarta sedang mengkaji apakah bila dioperasikan proyek ini akan merugikan operator atau tidak.
Pembangunan jalan layang khusus bus Transjakarta, pada tahap awal direncanakan dibangun di tiga lokasi, yakni Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur; Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur; dan Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat.
Soal berapa dana yang diperlukan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan belum bisa memperkirakannya. Namun untuk sumber pendanaan, sebagian besar akan ditanggung APBN. (kd)
Fauzi Bowo: MRT Bukan Mimpi
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yakin dengan mass rapid transit (MRT) bisa terealisasi pada 2016. Ini bukan hanya sekedar mimpi.
"Banyak yang mendapat kesan MRT hanya mimpi. Ini bukan mimpi tapi realita dan mengubah urban lifestyle warga Jakarta di tahun 2016," ujar Fauzi saat membuka acara Seminar Terbatas 'Rencana Pembangunan 'MRT Jakarta', di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu 9 Maret 2011.
Dia berharap proyek MRT mampu memberikan keuntungan bagi warga serta Pemerintah DKI Jakarta. "Tiidak saja bermanfaat bagi para regulator tapi juga investor ataupun konsultan."
Maka, melalui seminar ini, Fauzi ingin membuktikan, langkah pembangunan MRT akan dipercepat dan menjamin ketepatan pelaksanaannya. "MRT ini adalah network. Kami tidak akan berhenti sampai di Thamrin atau bundaran HI, tapi akan kami lanjutkan ke Kota, dan akan terus berlanjut," tegasnya.
Seperti diketahui, pada tahap pertama pemprov DKI Jakarta akan membangun terlebih dulu jalur MRT Utara-Selatan, dengan proyek awalnya yakni rute Lebak Bulus- Bundaran HI. Pembangunan rute ini, membutuhkan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar Rp 15 triliun.
Dana tersebut terbagi menjadi dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen atau hanya sebesar 0,2 persen dan pembangunannya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen.
Lintasan MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI direncanakan akan sepanjang 15,5 kilometer dengan rincian 10,5 kilometer di permukaan tanah, serta 5 kilometer di bawah tanah.
Sebanyak enam stasiun bawah tanah pun juga akan dibangun di sepanjang rute tersebut, yakni di Masjid Al Azhar, Istora Senayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia, dan tujuh stasiun elevated yakni di Lebakbulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Nantinya, MRT diharapkan mampu mengangkut 960.000 orang per hari
dengan headway (jarak antar kereta) per 5 menit. Target waktu perjalanan dari Lebak Bulus-Bundaran HI mencapai 30 menit. (adi)
"Banyak yang mendapat kesan MRT hanya mimpi. Ini bukan mimpi tapi realita dan mengubah urban lifestyle warga Jakarta di tahun 2016," ujar Fauzi saat membuka acara Seminar Terbatas 'Rencana Pembangunan 'MRT Jakarta', di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu 9 Maret 2011.
Dia berharap proyek MRT mampu memberikan keuntungan bagi warga serta Pemerintah DKI Jakarta. "Tiidak saja bermanfaat bagi para regulator tapi juga investor ataupun konsultan."
Maka, melalui seminar ini, Fauzi ingin membuktikan, langkah pembangunan MRT akan dipercepat dan menjamin ketepatan pelaksanaannya. "MRT ini adalah network. Kami tidak akan berhenti sampai di Thamrin atau bundaran HI, tapi akan kami lanjutkan ke Kota, dan akan terus berlanjut," tegasnya.
Seperti diketahui, pada tahap pertama pemprov DKI Jakarta akan membangun terlebih dulu jalur MRT Utara-Selatan, dengan proyek awalnya yakni rute Lebak Bulus- Bundaran HI. Pembangunan rute ini, membutuhkan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar Rp 15 triliun.
Dana tersebut terbagi menjadi dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen atau hanya sebesar 0,2 persen dan pembangunannya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen.
Lintasan MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI direncanakan akan sepanjang 15,5 kilometer dengan rincian 10,5 kilometer di permukaan tanah, serta 5 kilometer di bawah tanah.
Sebanyak enam stasiun bawah tanah pun juga akan dibangun di sepanjang rute tersebut, yakni di Masjid Al Azhar, Istora Senayan (Ratu Plaza), Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia, dan tujuh stasiun elevated yakni di Lebakbulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Nantinya, MRT diharapkan mampu mengangkut 960.000 orang per hari
dengan headway (jarak antar kereta) per 5 menit. Target waktu perjalanan dari Lebak Bulus-Bundaran HI mencapai 30 menit. (adi)
MRT Bebas dari Banjir Jakarta?
Banyak pihak khawatir mega proyek mass rapid transit (MRT) akan menghadapi banjir Jakarta, yang bisa masuk ke stasiun bawah tanah. Namun, Direktur Teknik PT MRT Jakarta, Rachmadi memastikan, hal buruk itu tidak akan terjadi.
Saat ini, sejumlah metode yang pernah dilakukan Jepang untuk mengatasi kendala saat MRT dioperasikan sedang dipelajari, termasuk ancaman banjir. Kajian itu terkait dengan tanah, gedung, dan lingkungan. "Kami setting agar air tidak masuk ke terowongan. Di dalamnya juga ada drainase yang dibuat dengan baik," ujar Rachmadi kepada VIVAnews.com.
Ditambahkan Rachmadi, penurunan muka tanah atau land subsidence di sekitar jalur MRT juga sudah diteliti dan dinyatakan aman untuk dibangun. Pada kawasan yang lunak dan labil akan ditambah dengan fondasi.
"Tanah lunak itu memang biasa. Di Jepang, Singapura, dan Kualalumpur, mereka bangun di tanah-tanah lunak, jadi sebetulnya itu biasa. Kami desain yang baik sehingga tidak terjadi kekhawatiran banjir masuk, atau tenggelam," ujarnya.
Dengan kondisi tanah Jakarta yang terus mengalami penurunan, proyek pembangunan MRT perlu diantisipasi guna menjamin keselamatan para pengguna.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo pernah mengatakan, untuk mengantisipasi masalah itu telah dilakukan kajian dari para ahli terkait persoalan penurunan tanah.
"Sebagai moda transportasi massal, maka keamanan menjadi utama. Unsur safety, availability, maintainability dan reliability mutlak diletakkan pada MRT. Sehingga unsur-unsur ini selalu diutamakan dalam setiap pembangunan MRT Jakarta, baik tahap perencanaan, operasional, serta pemeliharaan," ujar Tribudi.
Berdasarkan data Dinas Industri dan Energi DKI Jakarta, terdapat 60 titik tanah di Jakarta yang sudah diteliti penurunan tanahnya sejak 2002-2010. Dari hasil penelitian itu diperoleh land subsidence atau penurunan muka tanah paling mengkhawatirkan berada di Jakarta Utara. Seperti di Mutiara Baru, Pantai Mutiara, Pantai Indah Kapuk, dan Ancol.
Penurunan tanah juga terjadi di daerah Jakarta Barat, di antaranya Cengkareng Barat, dengan penurunan sekitar 65 cm, Jakarta Timur penurunan sekitar 47 cm, Jakarta Pusat mengalami hal yang sama dengan penurunan sekitar 15 cm. Sedangkan di Jakarta Selatan termasuk daerah yang tidak mengalami penurunan muka tanah. (adi)
Saat ini, sejumlah metode yang pernah dilakukan Jepang untuk mengatasi kendala saat MRT dioperasikan sedang dipelajari, termasuk ancaman banjir. Kajian itu terkait dengan tanah, gedung, dan lingkungan. "Kami setting agar air tidak masuk ke terowongan. Di dalamnya juga ada drainase yang dibuat dengan baik," ujar Rachmadi kepada VIVAnews.com.
Ditambahkan Rachmadi, penurunan muka tanah atau land subsidence di sekitar jalur MRT juga sudah diteliti dan dinyatakan aman untuk dibangun. Pada kawasan yang lunak dan labil akan ditambah dengan fondasi.
"Tanah lunak itu memang biasa. Di Jepang, Singapura, dan Kualalumpur, mereka bangun di tanah-tanah lunak, jadi sebetulnya itu biasa. Kami desain yang baik sehingga tidak terjadi kekhawatiran banjir masuk, atau tenggelam," ujarnya.
Dengan kondisi tanah Jakarta yang terus mengalami penurunan, proyek pembangunan MRT perlu diantisipasi guna menjamin keselamatan para pengguna.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo pernah mengatakan, untuk mengantisipasi masalah itu telah dilakukan kajian dari para ahli terkait persoalan penurunan tanah.
"Sebagai moda transportasi massal, maka keamanan menjadi utama. Unsur safety, availability, maintainability dan reliability mutlak diletakkan pada MRT. Sehingga unsur-unsur ini selalu diutamakan dalam setiap pembangunan MRT Jakarta, baik tahap perencanaan, operasional, serta pemeliharaan," ujar Tribudi.
Berdasarkan data Dinas Industri dan Energi DKI Jakarta, terdapat 60 titik tanah di Jakarta yang sudah diteliti penurunan tanahnya sejak 2002-2010. Dari hasil penelitian itu diperoleh land subsidence atau penurunan muka tanah paling mengkhawatirkan berada di Jakarta Utara. Seperti di Mutiara Baru, Pantai Mutiara, Pantai Indah Kapuk, dan Ancol.
Penurunan tanah juga terjadi di daerah Jakarta Barat, di antaranya Cengkareng Barat, dengan penurunan sekitar 65 cm, Jakarta Timur penurunan sekitar 47 cm, Jakarta Pusat mengalami hal yang sama dengan penurunan sekitar 15 cm. Sedangkan di Jakarta Selatan termasuk daerah yang tidak mengalami penurunan muka tanah. (adi)
Kamis, 10 Maret 2011
Jadwal Ka
KA KA yang telat kmarin pada 6 maret 2011 akibat persinyalan yang rusak di petak JNG-MRI adl:
-Kutojaya yang sharusnya dtg jam 07.19 telat hingga pkul 07.25
-argo dwipangga yang melintas di JNG pkul 08.16, telat hingga pkul 08.25 (Ls)
-argo parahyangan yang sharusnya dtg di JNG pkl 09.27, baru datang 09.50
-ka 40 (GMB-YK) yang hrus lintas JNG pkul 08.55, bru datang dengan kecepatan odong-odong pkul 09.00 msuk jalur 1 (Ls)
-ka 56 ( GMB-CN) masuk JNG sharusnya masuk pkl 09.55, namun bru datang dengan shoot power pkl 10.02 (Ls)
-ka 14 ( GMB-SMT) sharusnya lintas JNGn pkl 07.45, molor hingga pkl 07.55 (Ls)
-ka 16 (GMB-CN) masuk JNG sharusnya pkl 09.10, namun bru dpt sinyal masuk jalur 1 pkl 09.18 (Ls)
-ka 170 (JAKK-PWT) masuk JNG shrusnya pkl 08.55, mlor dan bru masuk pkl 09.10 masuk jalur 3
-Fajar Utama YK, masuk JNG shrusnya pkl 06.55 malah bru masuk pkl 07.29 masuk jalur 1
-ka 112, (PSE-kutoarjo) wajib masuk JNG pkul 08.25, namun bru dtg pkl 09.00 dri jalur 3
-ka 118 (PSE-SMT) masuk jlur 1 pkul 08.00, pdahal sharusnya masuk pkl 07.42
keterlambatan jga terjadi para KA untuk tujuan dalam jakarta
-ka 15, (CN-GMB) berangkat dari JNG shrusnya pkl 08.23, namun bru bisa dberangkatakn pkl 08.30 dri jlur 2
-ka 19a (BD-GMB) yang hrus dberangkatkan pkul 08.33, nmun PPKA terkait bru brani memberangkatkan pkul 08.35
-Gajayana, masuk jalur 2 mnuju gambir pkul, 07.00, nmun bru bsia dberangkatkan pkul 07.15, masinis yang bertugas gajayana saat itu smpat protes karena keterlambatan dialami smua kreta pada saat itu
-ka 53, sesuai jadwal berangkat pkul 09.07 namun bru dpt sinyal pkul 09.10
-ka 142 (MN-PSE), sesuai jadwal pkul 09.17, namun bru dpt sinyal aman pkl 09.25 (jlur 2)
-ka 153 (SLO-THB) masuk JNG sharusnya pkl 05.00, namun bru msuk pkul 06.00, namun untuk brangkat dipending slama 30 mnit djalur 3
-ka 147 masuk JNG pkl06.50, namun bru bsa brangkt pkul 07.20 dri jlur 2
-ka 145, (Kedri-THB) bru msuk JNG pkl 07.16, namun bru masuk pkl 07.38
-ka 101, (Kediri-PSE) seharusnya masuk JNG pkl 06.24, namun bru dtg pkl 06.30
akibatnya perjalanan KRL diperuntukkan untuk jlr 4 dan 5
krl bekasi express mengalami keeterlambatan 50mnit dri jadwal msuk di JNG di jalur 1, skitar pkl 18.12 (Ls)
kejadian ini terjadi hingga pkul 3 sore (15.00) KA yang trakhir kena imbasnya adl tegal arum dan kertajaya, namun bangunkarta mengalami keterlambatan namun tidak signifikan
inilah skilas brita pda tgl 6-3-11 makasih :D
-Kutojaya yang sharusnya dtg jam 07.19 telat hingga pkul 07.25
-argo dwipangga yang melintas di JNG pkul 08.16, telat hingga pkul 08.25 (Ls)
-argo parahyangan yang sharusnya dtg di JNG pkl 09.27, baru datang 09.50
-ka 40 (GMB-YK) yang hrus lintas JNG pkul 08.55, bru datang dengan kecepatan odong-odong pkul 09.00 msuk jalur 1 (Ls)
-ka 56 ( GMB-CN) masuk JNG sharusnya masuk pkl 09.55, namun bru datang dengan shoot power pkl 10.02 (Ls)
-ka 14 ( GMB-SMT) sharusnya lintas JNGn pkl 07.45, molor hingga pkl 07.55 (Ls)
-ka 16 (GMB-CN) masuk JNG sharusnya pkl 09.10, namun bru dpt sinyal masuk jalur 1 pkl 09.18 (Ls)
-ka 170 (JAKK-PWT) masuk JNG shrusnya pkl 08.55, mlor dan bru masuk pkl 09.10 masuk jalur 3
-Fajar Utama YK, masuk JNG shrusnya pkl 06.55 malah bru masuk pkl 07.29 masuk jalur 1
-ka 112, (PSE-kutoarjo) wajib masuk JNG pkul 08.25, namun bru dtg pkl 09.00 dri jalur 3
-ka 118 (PSE-SMT) masuk jlur 1 pkul 08.00, pdahal sharusnya masuk pkl 07.42
keterlambatan jga terjadi para KA untuk tujuan dalam jakarta
-ka 15, (CN-GMB) berangkat dari JNG shrusnya pkl 08.23, namun bru bisa dberangkatakn pkl 08.30 dri jlur 2
-ka 19a (BD-GMB) yang hrus dberangkatkan pkul 08.33, nmun PPKA terkait bru brani memberangkatkan pkul 08.35
-Gajayana, masuk jalur 2 mnuju gambir pkul, 07.00, nmun bru bsia dberangkatkan pkul 07.15, masinis yang bertugas gajayana saat itu smpat protes karena keterlambatan dialami smua kreta pada saat itu
-ka 53, sesuai jadwal berangkat pkul 09.07 namun bru dpt sinyal pkul 09.10
-ka 142 (MN-PSE), sesuai jadwal pkul 09.17, namun bru dpt sinyal aman pkl 09.25 (jlur 2)
-ka 153 (SLO-THB) masuk JNG sharusnya pkl 05.00, namun bru msuk pkul 06.00, namun untuk brangkat dipending slama 30 mnit djalur 3
-ka 147 masuk JNG pkl06.50, namun bru bsa brangkt pkul 07.20 dri jlur 2
-ka 145, (Kedri-THB) bru msuk JNG pkl 07.16, namun bru masuk pkl 07.38
-ka 101, (Kediri-PSE) seharusnya masuk JNG pkl 06.24, namun bru dtg pkl 06.30
akibatnya perjalanan KRL diperuntukkan untuk jlr 4 dan 5
krl bekasi express mengalami keeterlambatan 50mnit dri jadwal msuk di JNG di jalur 1, skitar pkl 18.12 (Ls)
kejadian ini terjadi hingga pkul 3 sore (15.00) KA yang trakhir kena imbasnya adl tegal arum dan kertajaya, namun bangunkarta mengalami keterlambatan namun tidak signifikan
inilah skilas brita pda tgl 6-3-11 makasih :D
Langganan:
Postingan (Atom)